Pertama, Sekolah adalah satu-satunya sumber data. Keputusan ini diambil karena secara real hanya sekolah lah yang tahu secara lengkap informasi individu sekolah, individu murid, dan individu guru. Data lengkap tentang ketiga individu tersebut dimiliki oleh sekolah sebagai bagian dari pengelolaan administrasi sekolah.
Kedua, pendataan online Pendidikan Menengah merupakan sub-bagian dari sistem pendataan yang dikelola oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP). Artinya, database yang dimiliki oleh PDSP sebagai satu-satunya sumber data resmi untuk publikasi data pendidikan menengah akan sama dengan database yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Dengan model seperti ini, tidak ada lagi alasan, data pendidikan menengah berbeda antara satu unit teknis dengan unit teknis lainnya. Namun perlu digaris bawahi bahwa data pendidikan menengah akan muncul dengan angka yang sama jika data hanya dikumpulkan oleh satu unit utama saja sedangkan PDSP tidak turut serta mengumpulkan data tersebut. (Ketetapan ini sudah diputuskan sehingga yang mengumpulkan data dari sumbernya hanyalah unit utama saja).
Ketiga, sistem pendataan online pendidikan menengah dikaitkan dengan pelaksanaan UN dan bantuan-bantuan yang akan diberikan pemerintah kepada sekolah. Pada masa mendatang, calon peserta UN tidak lagi didaftarkan oleh sekolah ke Pusat Penilaian Pendidikan, melainkan calon peserta UN otomatis akan mendapat nomor UN berdasarkan data yang masuk ke dalam sistem pendataan online pendidikan menengah, dengan kata lain yang namanya tidak masuk dalam sistem pendataan online ini otomatis tidak akan memperolah nomor UN. Demikian pula untuk Bantuan Operasional Sekolah, karena penyalurannya berdasarnya banyaknya murid yang terdaftar di sistem pendataan online, otomatis sekolah yang belum melakukan sinkronisasi dengan server dikmen tidak akan memperoleh bantuan operasional sekolah (BOS-SM).
sumber: http://budipermana.info
0 Response to "Alur Pendataan Online Pendidikan Menengah"
Post a Comment